Self Love: The Basic of Everything
6:33:00 pmHalo honeybees! Kalian pasti sudah pernah dengar soal self love kan? Nah, kali ini aku mau ngebahas soal self love... Kalau kalian googling soal self love, banyak website yang sudah membahas soal self love sebenarnya, tapi article yang OK banyakan pakai bahasa inggris. Nah kali ini aku mau bahas menggunakan bahasa Indonesia karena targetnya ya orang Indonesia.
Pertama-tama, aku mau kasih definisinya self love dulu. Definisi ini aku rangkum setelah baca beberapa artikel mengenai self love, salah satunya dari positivepsychology.com Mungkin agak membingungkan kalau cuma baca definisi ini, karena aku sendiri agak bingung mengatur kata-katanya. But I did my best for this definition....
Jadi,
self love itu suatu kondisi kontinu dimana kita menerima dan menghargai diri kita terlepas dari mood kita atau apa yang sedang kita rasakan saat itu. Kondisi penerimaan diri dan menghargai diri sendiri ini dibangun dengan melakukan berbagai hal yang menunjang perkembangan fisik, spiritual, dan mental/psikologis kita.
Sebenarnya, kalau mau diartikan harafiah saja bisa. Self love adalah mencintai diri sendiri. Tuh gampangnya. Tapi arti harafiah itu tidak menggambarkan apa yang ingin aku bahas di sini, makanya aku cari definisi yang bisa menggambarkan isi hati dan otak aku.
OH YA, self love ini TIDAK SAMA dengan narcissistic ya! Dua hal ini beda banget. Nah yuk kita bahas sebelum kepanjangan....
===
Setelah definisi, aku mau ngomongin kenapa sih, self love itu penting?
Ada beberapa alasan sih kalau menurut aku....
1. Kita jadi tahu boundaries kita.
Salah satu langkah untuk bisa menerima dan menghargai diri kita sendiri itu pasti ga jauh-jauh dari mengenal dulu. 'Tak kenal, maka tak sayang,' itu kata pepatah yang relevan banget. Apapun topiknya, mulainya pasti dari mengenal diri sendiri dulu.
Nah saat kita sudah mengenal diri kita, kita lama-lama akan sadar apa yang bisa kita terima dan yang tidak. Kita jadi terbiasa memperlakukan diri kita sebaik mungkin, dan nggak akan ngebiarin orang lain memperlakukan kita di luar batasan yang kita punya.
Contohnya ya.. Aku sayang diri aku, dan aku punya beberapa kriteria yang tidak bisa aku terima. Misalnya aku paling ga suka kalau dipukul. Nah aku ga akan mau pacaran sama orang yang suka mukul. Misal yang kedua, aku ga suka kalau dimanfaatin, ya aku ga akan temenan sama orang yang suka manfaatin orang.
Nah, honeybees nih mesti hati-hati sama orang yang suka pakai istilah self love tapi sebenarnya bukan. Kalau istilah inggrisnya sih aku bilang being a jerk, kalau bahasa Indonesia-nya aku ga tau. haha... Ada satu hal yang membedakan antara self love sama being a jerk, yaitu mistreatment.
You're deserved to be treated with respect.
You're deserved to be showered with compliments.
You're deserved to enjoy your me time alone or with someone special.
You're deserved to feel happy and content.
You deserved it all, but not by stomping on others' virtue and rights.
It's not self love if you mistreat someone just to make yourself feel worthy.
It's not self love when you say something hurtful just to make yourself feel good.
It's not self love when you force someone to do things for you to make you feel good.
It's not self love when you make others feel bad just to make you feel happy and content.
Intinya adalah ga menginjak-injak martabat dan harga diri orang lain.
2. Self-image dan kepercayaan diri meningkat.
Ini sih salah satu yang aku rasain juga. Yang paling kerasa banget adalah gimana aku mempersepsikan dan menerima diri aku sih. Saat ada orang yang bilang aku gendutan, ya aku biasa aja. Kalau memang berat aku naik, ya ngaku aja tanpa ada hard feeling. Terus ya habis itu ya ga sampai jadi mempengaruhi pemikiran aku tentang diri aku sendiri. Atau misalnya aku ketemu sama temen baru, aku jadi lebih percaya diri untuk memulai percakapan duluan dan ngobrol sambil lihat mata teman ngobrol. Itu hal-hal yang dulu aku ga bisa lakukan.
Hal yang menyenangkan adalah kata-kata orang lain itu jadi ga langsung masuk ke hati dan pikiran kita, ga men-define kita punya worth juga. Lalu kalau kita punya self-image yang oke, kita ga gampang kebawa kata-kata orang atau trend yang tidak sehat.
3. Jadi termotivasi untuk improve diri sendiri.
Pernah ga denger kata-kata ini?
'When you like a flower, you will pick it up. When you love a flower, you will water it daily.'
Nah, sama seperti diri kita sendiri! Kalau kita sayang dan cinta sama diri sendiri, kita pasti mau donk supaya kita jadi lebih baik. Kita jadi mau improve pengetahuan kita, skill kita, dan memperbaiki kebiasaan buruk kita. Intinya belajar supaya kita jadi pribadi yang lebih baik deh!
Untuk improve diri bisa dengan banyak baca buku, baca artikel, berteman dengan orang-orang yang positif, belajar hal baru, mencoba hal baru... gitu deh..
===
Setelah membahas pentingnya self love, aku mau ngomongin soal gimana caranya mencintai diri sendiri. Yeay!
First thing first! Aku mau kasih tahu dulu kalau self love itu ga hilang timbul tergantung mood atau perasaan kalian ya! Self love itu continuous state, apa tuh bahasa Indonesianya? ahaha... ya intinya dia ga berubah, selalu ada di diri kalian, ga peduli mood kalian lagi jelek atau nggak, perasaan kalian lagi campur aduk atau ga... tetep kalian mencintai diri kalian apa adanya...
Second..... kalian harus kerja keras untuk sampai tahap bener-bener menerima dan menghargai diri kalian sendiri. Secara pribadi sih, aku kerja keras buat sampai di tahap sekarang ini.... Apa aja yang aku lakukan selama ini? Nih ada beberapa hal yang aku lakuin....
1. Be curious about yourself.
Ya, namanya tahap penjajakan kan, pertama pasti harus kenal dulu. Seperti yang aku bilang di atas kalau ga kenal maka tak sayang. Makanya kalian harus penasaran sama diri sendiri, cari tahu lebih banyak soal diri sendiri, dengar pendapat orang-orang yang bisa dipercaya (misalnya sahabat atau saudara), refleksi diri, tes kepribadian kalian, dan berbagai hal lain yang bisa membuat kalian lebih mengenal diri kalian sendiri.
Nah kalau aku sih secara pribadi memang suka mikir. Jadi aku suka mengingat-ingat lagi aku orangnya seperti apa. Ga cuma sisi-sisi jelek aja yang aku pikirin, tapi sisi baik di diri aku juga aku pikirin. Aku dulu termasuk tipikal orang Indonesia yang kalau ditanya ''Kamu orang seperti apa?" atau disuruh mendeskripsikan diri, maka jawaban aku adalah, "kalau kata ...... aku itu orangnya ......" Tuh kaya gitu. Sekarang sih alhamdulillah jawabnya sudah ga seperti itu, karena aku sudah tahu aku orangnya seperti apa..... hahaha...
Nah selain hal-hal dasar seperti sifat, aku juga refleksiin diri gimana aku merespon situasi tertentu, kebiasaan-kebiasaan aku, dan pola pikir aku. Pokoknya segala hal yang berhubungan dengan ''aku'' itu aku pikirin. Selain kebiasaan mikir sendiri ini, aku juga dengerin kata-kata adek aku dan teman-teman terdekat aku.
Kenapa mendengar pendapat orang lain juga penting? Karena seringnya kita suka tidak
Sifat yang jelek ini aku sadari dan aku terima sebagai bagian dari diri aku. Tapi lalu jangan bilang, ''ya ini kan aku. Kamu ga mau terima ya sudah, bukan urusan aku." Itu bukan self love namanya. Jujur, aku pernah ada di kondisi egois seperti itu. Waktu awal-awal mencoba self love, saat belum mengerti maksud sebenarnya dari self love. Saat kamu mengerti, self love itu bukan saat kamu dengan egois memaksa orang menerima diri kamu yang ga mau berkembang, tapi saat kamu sadar dan bisa menerima dengan lapang dada bahwa kamu punya kekurangan, dan berusaha menjadi lebih baik.
2. Be kind to yourself.
Terus kalo gitu, apa yang bisa dibilang self love donk?
Karena sudah bisa dibawa masuk ke ranah kedua, aku langsung potong penjelasan di atas dan lanjutin di poin kedua ini ya...
Ya selain menerima diri kamu, self love itu saat kamu bisa mengapresiasi apa yang sudah kamu (berusaha) lakukan. Istilah kerennya be compassionate to yourself. Kalau ga ngerti istilah compassionate, ada istilah yang lagi in nih... Pernah dengar istilah pamper yourself? Atau istilah me time? Nah itu dua bentuk self compassionate yang lagi in dan paling sering dipakai oleh orang-orang. Contoh paling gampangnya ya pergi nyalon, meni-pedi, pergi nonton ke bioskop sendiri, jalan-jalan puterin Jakarta sendiri, pokoknya hal-hal yang kamu enjoy lakukan sendiri atau sama orang lain deh.
Jadi ya itu, be kind to yourself. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Apa kamu ga kasihan sama dir sendiri? Sudah berusaha keras masih dihukum sama diri sendiri. Ingatlah bahwa diri kita adalah kritikus yang paling kejam untuk diri sendiri. Jadi ya....Intinya kamu harus tahu mana yang memotivasi, mana yang menjatuhkan diri kamu sendiri.
Misalnya, kamu kecewa berat setelah bersusah payah mengerjakan tugas eh, cuma dapat C. Ya terima perasaan kecewa kamu, jangan ga dianggap. Tapi jangan karena kamu dapat C terus kamu jadi menganggap diri kamu ga pintar. Kegagalan dapat nilai A tidak lalu membuat kualitas diri kamu turun kok. Kalau kamu mau memotivasi diri kamu sendiri, lebih baik memotivasi diri dengan cara bilang ke diri kamu sendiri bahwa berikutnya kamu akan mengerjakan dengan persiapan yang lebih baik.
Contoh lainnya nih... Kamu lagi stress sama kerjaan. Lembur terus sebulan terakhir, kena omel bos karena ngerjain kerjaan salah, terus di rumah jadi uring-uringan dan satu keluarga kena omel semua. Mood senggol-bacok nih kalau aku bilang. Stress itu ada, jangan disepelekan dan ga dianggap serius. Tapi jangan karena kerjaan lagi menumpuk terus kena omel bos terus lalu kamu jadi menganggap kamu ga bisa apa-apa dan self-esteem kamu jadi turun. Atau karena kamu ngomelin orang rumah karena hal-hal kecil kamu jadi merasa diri kamu anak durhaka. NO! Kamu perlu menyadari dan menerima kalau situasinya memang lagi tidak di pihakmu, dan membuat kamu jadi melampiaskan ke orang rumah. Tapi kamu ga perlu terlalu keras sama diri kamu. Instead of jadi uring-uringan di rumah, ada baiknya saat kamu di rumah kamu memanjakan diri kamu dengan hal-hal yang kamu suka. Misalnya, nonton drama korea yang kamu suka, minta mama masakin makanan kesukaan kamu, mandi berendam pakai bathbomb yang kamu beli di Lush sambil dengerin musik...
Atau misalnya kamu sudah berhasil melewati sebulan yang penuh rintangan dan air mata, you deserved a good time alone or with your loved one! Pergi sana ke salon, atau tidur seharian, atau main games... apapun lah... pokoknya kasi reward ke diri kamu sendiri...
Kalau kamu bingung gimana mulai baik-baikin diri sendiri, mikirnya gini.....
Kalau yang mengalami hal itu adalah orang-orang tersayangmu, apa yang akan kamu katakan dan lakukan buat dia?
Nah lakukan itu ke dirimu sendiri... :)
I do this too. :) You will start appreciate what you tried to do, failed or not... and in the end, your will be kinder to yourself.
3. It's okay if you act on your feeling or thought. Kalau kataku sih, terima dan dibawa enjoy aja... and always remember to be compassionate..
Kalau ada yang perhatiin, aku dari tadi nulis soal perasaan dan mood.. nah ini salah satu poin penting yang ga boleh dilewatkan. Balik lagi ke definisi yang aku tulis di atas, self love itu continuous state, kondisi yang selalu ada apapun mood kamu atau dalam keadaan apapun.
Di poin ini aku mau ngejelasin bahwa kita itu gampang mengapresiasi diri kalau yang kita lakukan itu berhasil, kalau mood kita lagi senang, kalau semuanya berjalan sesuai rencana dan ekspektasi kita, dan kalau kita lagi 'di atas'. Nah, bagaimana kalau kita lagi di posisi bawah? Kalau kita lagi merasa sendiri? Kalau kita gagal, kalau kita lagi sedih, marah, cemas, atau takut? Bisa ga kita TETAP suka sama diri kita? Bisa ga kita TETAP sayang sama diri kita?
Kalau belum bisa, artinya kita belum self love.
Biar jelas, aku kasih beberapa contoh lain dari self love yang dibarengi dengan compassion nih...
Saat kamu nggak dapat kenaikan jabatan yang kamu tunggu-tunggu, terus kamu bisa bilang ke diri kamu sendiri kalau walaupun kamu ga naik jabatan, tapi kamu itu tetap karyawan dengan kinerja baik. Kenaikan jabatan itu tidak mewakili apakah kamu karyawan yang baik atau buruk.
Saat kamu kelepasan marah-marah ke anak/orangtua, terus kamu bisa bilang ke diri kamu sendiri bahwa iya kamu salah sudah marah-marah ke anak/orangtuamu, tapi itu tidak membuat kamu menjadi anak durhaka atau orangtua yang jahat. Ingatlah bahwa semua orang pernah berbuat salah, kamu perlu mengakui kesalahanmu dan meminta maaf.
Terus gimana caranya supaya bisa sampai di titik itu? It takes times and practice, baby.... Segala hal yang berharga itu butuh waktu, tenaga, dan pengorbanan. Ga ada yang instan di sini... Seperti kataku yang sudah-sudah, pertama kamu harus menerima dulu apa yang kamu rasakan dan pikirkan, kecemasan-kecemasanmu, kegagalanmu, kesalahan-keasalahanmu di masa lalu. Jangan diabaikan. Jangan dikubur dalam-dalam. Segala kecemasan, kegagalan, kesalahan, dan perasaanmu.... semua itu bukan hal yang aneh dan buruk yang perlu dipendam dalam-dalam. Dengan kamu menerima keberadaan mereka, kamu akan lebih tenang dalam menghadapi mereka. :)
Yang kedua, setelah kamu menerima itu semua, latihan buat bilang bahwa diri kamu itu berharga, you're fine the way you're, walaupun kamu punya banyak kegagalan, kesalahan, dan hal-hal lainnya, itu tidak membuat kamu less precious, less worthy.. Lakukan terus setiap hari. Semakin sering kamu dengar kata-kata ini, kamu akan semakin percaya bahwa diri kamu bernilai dan pantas untuk disayangi.
Yang ketiga, tuh balik ke poin no.2..... be kind to yourself. Lakukan hal-hal yang bisa bikin kamu senang... Puter aja terus sampai akhirnya kamu bisa mengapresiasi diri kamu saat kamu ada di posisi yang tidak menyenangkan.
It's hard, I know. I've been there before, and I'm still there sometimes. But it's okay, we're just human after all. Selama kita hidup, akan ada hal-hal baru yang akan kita pelajari dan hadapi. Akan ada hal-hal yang membuat kita jatuh, sedih, kecewa, dan lain-lain. Tapi itu tantangan baru untuk bisa menjadi lebih baik.
4. Kelilingi diri kita dengan orang-orang yang positif.
Jangan pernah merasa bahwa kita bisa mencapai titik pencerahan itu tanpa bantuan orang lain... Nu-uh. Nay... Kita butuh orang lain. Ingat di atas aku ngejelasin bahwa ada hal-hal yang ga aku sadari tapi disadari oleh orang di sekitarku. Itu satu bukti bahwa kita butuh orang lain, even dalam mencapai self-love.
Memang sih, self love kan harusnya penilaian diri kita terhadap diri kita sendiri. Tapi dalam prosesnya, kita perlu dibantu orang lain. Peran orang lain ini ya, bisa sebagai social support kita, motivator kita, pengingat kita, sampai influencer buat kita. Pernah dong denger kalau 5 orang terdekat kita itu punya pengaruh membentuk kita? Nih gampangnya gini.... kalau kamu dikelilingi sama orang-orang yang sukanya menjatuhkan kamu, ngatain kamu yang jelek-jelek, gimana kamu bisa mengubah pandanganmu? 1 orang lawan sekian banyak orang. Baru kamu maju 1 langkah, kamu didorong mundur 5 langkah.
Daripada aku ngejelasin panjang lebar, aku kasi contoh nyatanya deh. Diri aku sendiri.
Pertama kali aku praktekin self love ini, awalnya gara-gara temen aku. Nah tuh.
5 tahun yang lalu, dimana masih jarang banget aku ketemu orang Indonesia yang punya kebiasaan memuji, aku ketemu seorang teman yang tidak segan memuji orang, bahkan untuk hal remeh temeh macam baju, hairdo, atau make up. Tahu ga reaksi aku waktu pertama kali denger pujian dia? Dengan awkward aku ngeliat dia, terus mengernyitkan dahi sambil mikir, ini orang mau apa? Mungkin dia sadar reaksi aku, terus dia ngomong, ''ya ga ada salahnya kan muji orang? Emang lu ga suka dipuji?" Ya sejujurnya sih ga salah, tapi itu aneh. Apaan ga ada apa-apa dipuji. Aku dapet nilai 10 waktu ujian aja kayanya ga ada yang memuji... Itu pikiran aku 5 tahun yang lalu.... Nah ini dia lakukan ke semua orang. Sampai akhirnya aku terbiasa mendengar pujian dari dia, dan ga merasa awkward. I felt good instead. Senang gitu kan, mood jadi happy. Sampai akhirnya aku bisa ikutan memuji orang. Lalu aku berpikir (mikir lagi), kenapa dulu aku bisa merespon seaneh itu. haha.... lalu mulailah aku banyak explore soal self image, yang lama-lama menuju ke self love. Itulah perjalanan aku mengenal istilah self love.
Nah, kalau aku ga temenan sama dia, mungkin aku ga akan berubah dan mikirin hal ini. Teman aku di sini berperan sebagai influencer dan motivator aku. Itulah kenapa, mengelilingi diri kamu dengan orang-orang yang positif sebenarnya membantu sekali, apalagi untuk tahap-tahap awal. :) By the way, kalian bisa juga minta tolong ke tenaga profesional, seperti psikolog misalnya... cuma ya kalian harus keluar uang untuk konseling.
Nah di luar itu, kalau kalian dikelilingi oleh orang-orang yang positif, kalian juga akan lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik. Hal-hal yang kalian obrolin dan diskusiin ya seputar hal-hal yang positif juga. Mungkin itu juga alasan kenapa influencer mainnya sama sesama influencer. Tapi lalu jangan jadi ketergantungan sama teman-teman kalian ya. Untuk menjadi lebih baik itu tugas kalian, untuk mengapresiasi diri sendiri itu tugas kalian. Teman-teman kalian itu ada untuk men-support kalian aja dari samping. Misalnya ketergantungan itu ya, kalian ga cari tahu info sendiri dan cuma mengandalkan info dari teman, atau misalnya kalian jadi mencari pengakuan dari teman-teman kalian biar ego kalian juga naik. That's not self-love ya honeybees....
5. Read more. Practice more.
Karena konsep self love itu abstrak, dan lebih banyak pakai feeling dalam prakteknya, kalian harus banyak cari tahu. Banyak baca topik-topik yang sejenis, yang serupa tapi tak sama. Dari situ kalian akan tahu lebih banyak dan lebih luas. Dengan pengetahuan yang lebih banyak dan luas itu, kalian bisa punya lebih banyak pilihan untuk dipraktekkan langsung ke diri kalian. :)
===
Itu yang biasanya aku lakukan ke diri aku sendiri. Nah, kalian sudah ada yang mencoba belum? Atau baru mau mencoba? Let me know your story ya! :D Kalau kalian nggak mau share di sini, bisa langsung DM aku loh di instagram.
Sebelum aku pamit, aku mau share gambar terakhir buat kalian semua....
Tuh, kalian bisa bilang kata-kata itu ke diri kalian sebagai motivasi untuk terus melangkah maju! :)
Have a great day, and happy 74th independence day, Indonesia!
See you again!
xoxo
Anastasia
Image source:
google.com with ''self love'' as keywords.
0 comments
Leave your foot print here . . . ◕ ◡ ◕ •°